
Pekanbaru, 8 September 2025 – Senin pagi yang cerah di SMKN 1 Pekanbaru disambut dengan semangat baru oleh seluruh warga sekolah. Seperti biasanya, setiap awal pekan sekolah menggelar upacara bendera yang diikuti oleh siswa, guru, dan tenaga kependidikan. Namun, ada yang berbeda kali ini. Upacara bendera diwarnai dengan kehadiran tamu istimewa, yakni jajaran Direktorat Lalu Lintas (Ditlantas) Polda Riau yang datang untuk memberikan pembinaan, motivasi, sekaligus berbagi pengalaman berharga kepada seluruh siswa dalam program Police Goes To School dan Green Policing.

Sejak pukul 06.30 WIB, lapangan utama SMKN 1 Pekanbaru sudah dipenuhi siswa-siswi yang berbaris dengan rapi sesuai kelas masing-masing. Para guru, staf tata usaha, serta jajaran Ditlantas Polri juga tampak hadir dengan penuh kesiapan. Tepat pukul 06.50 WIB, pembawa acara upacara, Mutia Rafeyfa Ulya dari kelas XI MPLB 3, membuka rangkaian kegiatan dengan suara lantang dan penuh wibawa. Jalannya upacara semakin khidmat ketika Imel, siswi kelas XI MPLB 3, memimpin jalannya upacara dengan penuh ketegasan.

Momen sakral pengibaran bendera Sang Merah Putih berlangsung dengan tertib dan khidmat. Tiga petugas pengibar bendera, yakni Bunga, Nadia, dan Virzy, melaksanakan tugasnya dengan penuh tanggung jawab. Seluruh peserta upacara berdiri tegak, menyanyikan lagu kebangsaan Indonesia Raya dengan semangat nasionalisme yang membara. Suasana lapangan sekolah seketika hening, hanya terdengar lantunan lagu yang menggema di seluruh penjuru sekolah.
Usai pengibaran bendera, acara dilanjutkan dengan pembacaan teks Pancasila yang dipimpin langsung oleh Kasubdit Redigent Ditlantas Polda Riau, AKBP Fatikh Dedy Setyawan, S.H., S.I.K., M.Si. Dengan suara tegas dan penuh wibawa, beliau membacakan butir demi butir Pancasila, yang kemudian diikuti oleh seluruh peserta upacara dengan lantang. Setelah itu, siswa-siswi bersama-sama menyanyikan lagu wajib nasional Bangun Pemudi-Pemuda serta Mars SMKN 1 Pekanbaru. Kedua lagu tersebut dinyanyikan dengan penuh semangat, mencerminkan jiwa muda yang energik dan cinta tanah air.

Memasuki acara inti, amanat pembina upacara disampaikan oleh AKBP Fatikh Dedy Setyawan. Dalam amanatnya, beliau menekankan pentingnya memahami tujuan utama seorang pelajar menuntut ilmu di sekolah. “Ada tiga tujuan belajar di sekolah yang harus kalian ingat,” ujarnya, “yaitu mendapatkan ilmu pengetahuan, melatih mental, dan meningkatkan spiritual.” Pesan ini disampaikan dengan penuh ketulusan, membuat siswa-siswi menyimak dengan seksama.
Beliau juga menyinggung isu serius mengenai keselamatan berlalu lintas di Provinsi Riau. Ia memaparkan fakta bahwa sekitar 50% korban kecelakaan lalu lintas di Riau adalah pelajar sekolah. Data tersebut membuat suasana lapangan sejenak hening, menandakan betapa pentingnya pesan yang disampaikan. Ia menegaskan agar seluruh siswa selalu berhati-hati, mematuhi aturan lalu lintas, dan tidak lengah dalam menjaga keselamatan diri di jalan.
Tak hanya memberi peringatan, AKBP Fatikh Dedy Setyawan juga membagikan kisah hidup pribadinya yang penuh inspirasi. Ia mengaku bahwa dirinya bukanlah orang yang istimewa sejak awal, melainkan sosok biasa yang berhasil meraih cita-cita berkat kerja keras, kedisiplinan, dan ketekunan. Dengan penuh keyakinan, ia berkata, “Orang yang bekerja keras memang belum tentu sukses, namun orang yang pemalas pasti tidak akan sukses.” Ungkapan tersebut mendapat sambutan tepuk tangan meriah dari siswa, guru, dan tamu undangan yang hadir.
Di sela kegiatan, terjadi momen unik yang tak terduga. Saat upacara berlangsung, Drumband SMKN 1 Pekanbaru turut hadir sebagai pengiring. Pandangan AKBP Fatikh Dedy Setyawan tiba-tiba tertuju pada salah satu alat musik drumband, yaitu Quarto. Dengan senyum lebar, beliau memanggil pemain Quarto tersebut yaitu David, lalu Pak Fatikh memainkannya sejenak dengan penuh semangat.

Sambil memukul Quarto, beliau bercerita kepada para siswa bahwa saat duduk di bangku SMP, dirinya pernah menjadi pemain Quarto di drumband sekolahnya. Nostalgia itu membuat suasana cair dan penuh keakraban. Siswa-siswi terlihat antusias, beberapa bahkan bersorak kecil melihat semangat beliau memainkan alat musik yang mengingatkannya pada masa remajanya.
Setelah amanat, suasana upacara berubah menjadi lebih interaktif dan menyenangkan. Ditlantas Polda Riau menyiapkan pembagian hadiah berupa cokelat kepada siswa-siswi yang datang paling awal ke sekolah serta menjaga kerapian barisan dari awal hingga akhir upacara. Apresiasi ini menumbuhkan semangat disiplin sekaligus kebersamaan di kalangan siswa.
Kegiatan semakin menarik ketika sesi tanya jawab dibuka. AKBP Fatikh Dedy Setyawan memberikan beberapa pertanyaan seputar materi yang sudah ia sampaikan. Siswa-siswi yang mampu menjawab dengan tepat mendapatkan hadiah istimewa berupa helm dan paket perlengkapan berkendara, sebagai simbol pentingnya keselamatan dalam berlalu lintas. Antusiasme siswa terlihat jelas, banyak yang bersemangat mengangkat tangan untuk menjawab pertanyaan.
Sebagai bentuk silaturahmi, Ditlantas Polda Riau juga memberikan kenang-kenangan khusus kepada SMKN 1 Pekanbaru yang diterima langsung oleh perwakilan sekolah. Tidak berhenti di situ, acara berlanjut dengan pemberian penghargaan kepada enam siswa berprestasi, terdiri dari tiga siswa di bidang akademik serta tiga siswa teladan yang dikenal rajin dan tekun. Uniknya, penghargaan yang diberikan bukan berupa piala atau piagam, melainkan bibit pohon.


Bibit pohon tersebut kemudian ditanam bersama di halaman sekolah, melibatkan siswa penerima penghargaan, perwakilan guru, serta anggota Ditlantas. Prosesi penanaman pohon ini menjadi bagian dari program Green Policing, sebagai simbol bahwa prestasi dan keteladanan adalah pondasi yang akan tumbuh dan berbuah, bermanfaat tidak hanya bagi diri sendiri, tetapi juga bagi lingkungan sekitar.

Upacara bendera kali ini benar-benar meninggalkan kesan mendalam bagi seluruh warga sekolah. Tidak hanya sebagai kewajiban rutin setiap hari Senin, tetapi juga menjadi ajang pembelajaran berharga mengenai kedisiplinan, keselamatan, kerja keras, serta kepedulian terhadap lingkungan.
Sebagai kesimpulan, melalui program Police Goes To School dan Green Policing, Ditlantas Polda Riau berhasil:
- Menanamkan kedisiplinan berlalu lintas sejak dini kepada siswa.
- Meningkatkan kesadaran lingkungan dengan aksi penghijauan di sekolah.
- Mempererat kerja sama antara Ditlantas dengan sekolah-sekolah, khususnya SMKN 1 Pekanbaru.


Kehadiran AKBP Fatikh Dedy Setyawan, S.H., S.I.K., M.Si. dengan pesan penuh motivasi, ditambah momen nostalgia beliau memainkan Quarto, membuat kegiatan ini tidak hanya bermakna secara formal, tetapi juga hangat, inspiratif, dan sulit dilupakan oleh seluruh warga SMKN 1 Pekanbaru.
Mutia Rafeyfa Ulya – XI MPLB 3
Editor: Yurattia