Thursday, October 9

Dari Perang Badar untuk Pelajar Zaman Now: Pesan Imtaq SMKN 1 Pekanbaru

Pekanbaru, 3 Oktober 2025 – Sekolah tidak hanya menjadi wadah untuk menimba ilmu pengetahuan dan keterampilan, tetapi juga tempat membentuk karakter sekaligus meningkatkan kualitas spiritual siswa. Indonesia sendiri menekankan pentingnya pendidikan rohani dengan mewajibkan sekolah-sekolah menyelenggarakan program keagamaan secara rutin.

SMKN 1 Pekanbaru merupakan salah satu sekolah yang konsisten menjalankan program kerohanian dengan beragam kegiatan. Meski mayoritas siswanya beragama Islam, pihak sekolah tetap memberi ruang bagi pemeluk agama lain untuk melaksanakan kegiatan serupa. Hal ini bertujuan menciptakan suasana toleransi, kebersamaan, dan mencegah terjadinya diskriminasi antarumat beragama.

Kegiatan Imtaq Rutin

Salah satu agenda spiritual yang dijalankan secara rutin adalah kegiatan Imtaq (Iman dan Taqwa) setiap Jumat pagi. Pada Jumat, 3 Oktober 2025, kegiatan ini diisi dengan tausiah yang disampaikan oleh Ustadz H. Suryandi, Lc., M.A. serta dipandu oleh pengurus Rohis SMKN 1 Pekanbaru.

Dalam ceramahnya, Ustadz Suryandi mengangkat kisah penuh hikmah dari Perang Badar, pertempuran besar pertama dalam sejarah Islam. Ia menceritakan bagaimana pasukan muslim yang hanya berjumlah sekitar 300 orang mampu menghadapi pasukan Quraisy yang mencapai 3.000 orang. Di antara para pejuang itu terdapat dua pemuda berusia 15–16 tahun yang dengan penuh keberanian bertekad menghadapi Abu Jahal karena penghinaan yang ia lontarkan kepada Nabi Muhammad SAW. Keberanian generasi muda inilah yang pada akhirnya berperan besar dalam melemahkan pasukan Quraisy.

“Peristiwa ini menjadi bukti bahwa anak muda memiliki peran penting dalam membawa perubahan besar di sekitarnya. Mereka tidak hanya berdiam diri, tetapi berani mengambil langkah nyata dalam perjuangan,” ungkap Ustadz Suryandi.

Pesan Moral untuk Generasi Muda

Lebih lanjut, ia menekankan bahwa semangat juang generasi muda pada masa Rasulullah harus menjadi teladan bagi pelajar saat ini. “Sayangnya, di zaman sekarang banyak anak muda lebih sibuk dengan hiburan yang kurang bermanfaat, seperti menghabiskan waktu dengan tren joget yang tidak mendidik, dibandingkan mengisi waktu dengan hal-hal produktif yang bisa mendatangkan kebaikan bagi dirinya maupun lingkungannya,” jelasnya.

Ustadz Suryandi juga menyampaikan keprihatinannya terhadap fenomena sosial di kalangan remaja, salah satunya kasus dua remaja di Pekanbaru yang mendaftarkan diri untuk menikah di KUA meskipun usia mereka belum memenuhi syarat minimal 19 tahun. Kasus ini terjadi karena alasan yang beragam, termasuk pergaulan bebas yang berujung pada kehamilan di luar nikah.

“Generasi muda seharusnya fokus menuntut ilmu, bekerja keras untuk menggapai cita-cita, bukan terjerumus dalam pergaulan yang menjerumuskan,” pesannya dengan tegas.

Ia juga mengingatkan pentingnya menghormati orang tua dan guru. “Mintalah doa kepada kedua orang tua, karena ridho Allah bergantung pada ridho orang tua. Begitu pula, hormatilah guru yang telah mengajarkan ilmu, karena berkat merekalah kalian dapat menjadi seperti sekarang,” tambahnya.

Penutup Kegiatan

Ceramah ditutup dengan doa bersama yang dipimpin langsung oleh Ustadz Suryandi. Setelah itu, seluruh siswa-siswi dan guru melanjutkan kegiatan dengan shalat Dhuha berjamaah di lapangan SMKN 1 Pekanbaru, yang berlangsung khusyuk dan tertib.

Kegiatan Imtaq ini diharapkan tidak hanya menjadi rutinitas, tetapi juga mampu menumbuhkan kesadaran spiritual, memperkuat akhlak, serta membentuk karakter religius siswa-siswi SMKN 1 Pekanbaru agar kelak menjadi generasi yang berilmu, berakhlak mulia, dan bermanfaat bagi masyarakat.

(Mutia Rafeyfa Ulya – XI MPLB 3)

Game slot online SPABET, tempat gampang menang JP paling gacor!

Ajang permainan seru menanti Anda semua.

Satu lagi permainan slot online Bolabom77 telah hadir untuk para member setianya.

Powered by Slotbom88.