Pekanbaru, 20 Oktober 2025 — Hujan deras sempat mengguyur sejumlah wilayah di Kota Pekanbaru pada Senin pagi. Beruntung, hujan hanya berlangsung beberapa menit sehingga kegiatan Upacara Bendera di SMKN 1 Pekanbaru tetap dapat dilaksanakan seperti biasa.
Upacara bendera kali ini dilaksanakan oleh kelas XI TKJT 2 dan berlangsung khidmat di lapangan utama sekolah. Barisan peserta tampak rapi dan tegas ketika pembina upacara, Bapak Pince Utama, Kepala Jurusan TKJT SMKN 1 Pekanbaru, memasuki lapangan. Suasana menjadi semakin semarak dengan iringan drumband dan nyanyian merdu dari tim paduan suara SMKN 1 Pekanbaru yang mengiringi prosesi pengibaran bendera merah putih.
Kegiatan dilanjutkan dengan pembacaan teks Pancasila oleh pembina upacara yang diikuti dengan lantang oleh seluruh peserta. Suara pengulangan bergema memenuhi lapangan, mencerminkan semangat nasionalisme siswa-siswi SMKN 1 Pekanbaru. Setelah itu, salah satu siswi dari kelas XI TKJT 2 membacakan Pembukaan Undang-Undang Dasar 1945 dengan penuh penghayatan.
Dalam amanatnya, Bapak Pince Utama mengusung tema “Pemanfaatan Teknologi dengan Bijak”. Beliau mengapresiasi kerja keras tim pelaksana upacara yang telah melaksanakan tugas dengan maksimal sebelum kemudian menyampaikan pesan penting kepada seluruh peserta.
“Teknologi ibarat pisau bermata dua. Jika digunakan untuk hal positif, maka akan sangat bermanfaat. Namun jika disalahgunakan, ia bisa menjadi ancaman,” ujar beliau.
Beliau mencontohkan bagaimana teknologi dapat mempererat hubungan keluarga — seperti anak-anak yang merantau namun tetap bisa bertatap muka dengan orang tuanya melalui telepon video. Namun di sisi lain, teknologi juga bisa menjauhkan yang dekat, ketika orang-orang menjadi individualis dan lebih sibuk dengan gawainya dibanding berinteraksi langsung.
“Ingat, bangsa ini menunggumu. Bukan hanya yang pandai bermain gawai, tetapi juga yang mampu berkarya melalui teknologi,” tegasnya.
Beliau berharap agar siswa-siswi SMKN 1 Pekanbaru dapat menjadi generasi yang berkontribusi dalam kemajuan bangsa, sekaligus mampu membanggakan diri sendiri, orang tua, sekolah, serta negara.
Setelah amanat, kegiatan dilanjutkan dengan menyanyikan lagu wajib nasional “Indonesia Pusaka” dan “7 Kebiasaan Anak Indonesia Hebat” oleh tim paduan suara. Kedua lagu tersebut dibawakan dengan penuh semangat dan keindahan.
Upacara bendera pun ditutup dengan pembacaan doa bersama, menandai berakhirnya kegiatan yang penuh makna dan nilai kebangsaan tersebut.
(Mutia Rafeyfa Ulya — XI MPLB 3)
