
Pekanbaru, 1 Desember 2025 — Upacara bendera hari Senin yang menjadi rutinitas mingguan SMKN 1 Pekanbaru kembali berlangsung khidmat dan tertib. Pada kesempatan ini, kelas XI BDP (Bisnis Daring dan Pemasaran) 1 bertugas sebagai pelaksana upacara. Kelas yang berada di bawah bimbingan Ibu Dwi Afriani, S.Pd., M.M., Gr. tersebut telah mempersiapkan diri secara matang melalui sesi latihan intensif selama beberapa hari pada minggu sebelumnya.



Saat hari pelaksanaan tiba, seluruh petugas menjalankan tugasnya dengan penuh tanggung jawab. Upacara dimulai oleh MC dengan pembacaan susunan acara secara tegas dan jelas, sehingga lapangan SMKN 1 Pekanbaru seketika menjadi hening dan fokus tertuju pada jalannya kegiatan. Setelah itu, barisan peserta upacara ditata oleh para pemimpin barisan, disusul dengan memasuki area upacara oleh pemimpin upacara serta pembina upacara, yaitu Ibu Dra. Nursawiyah, M.Pd.

Memasuki acara inti, petugas dari XI BDP 1 melaksanakan pengibaran bendera Merah Putih. Bendera perlahan naik dan berkibar gagah diiringi lantunan lagu Indonesia Raya yang dinyanyikan dengan harmonis oleh Tim Paduan Suara SMKN 1 Pekanbaru, menambah kesakralan suasana pagi itu.

Selesai pengibaran bendera, upacara dilanjutkan dengan penyampaian amanat pembina upacara. Dalam amanatnya, Ibu Nursawiyah menegaskan kembali pentingnya implementasi tema Kokurikuler sebelumnya, yaitu “Sampahku, Tanggung Jawabku.” Beliau menyampaikan bahwa menjaga kebersihan bukan hanya kewajiban saat kegiatan kokurikuler, namun harus diterapkan dalam kehidupan sehari-hari sebagai bentuk kepedulian dan tanggung jawab individu terhadap lingkungan.

Pada poin kedua, pembina upacara mengingatkan bahwa siswa-siswi telah memasuki masa Penilaian Akhir Semester (PAS) ganjil. Beliau menjelaskan bahwa sistem ujian pada semester ini mengalami perubahan. Jika sebelumnya ujian dilaksanakan berdasarkan jadwal khusus yang sudah ditetapkan sekolah, maka tahun ini jadwal ujian mengikuti mata pelajaran masing-masing kelas, dan bentuk penilaiannya pun ditentukan langsung oleh guru pengampu. Penilaian dapat berupa ujian tertulis, ujian praktik, proyek, maupun bentuk penilaian lainnya.
Beliau juga menegaskan:
“Jadi jika orang tua kalian bertanya apakah tidak ada ujian, kita tetap melaksanakan ujian. Hanya saja pelaksanaannya disesuaikan dengan guru masing-masing.”
Pada poin ketiga, Ibu Nursawiyah menekankan kembali pentingnya ketaatan terhadap tata tertib sekolah. Beliau mengingatkan agar seluruh siswa memahami dan menerapkan aturan yang telah disepakati.
Beliau menyampaikan:
“Jika perlu, silakan kalian baca kembali tata tertib yang sudah kalian tandatangani saat pendaftaran sekolah kemarin.”

Amanat tersebut menjadi pengingat bagi seluruh siswa untuk menjaga kedisiplinan, kejujuran, dan tanggung jawab baik dalam belajar maupun berperilaku sehari-hari. Upacara kemudian ditutup dengan pembacaan doa, laporan pemimpin upacara, serta penghormatan akhir, dan seluruh rangkaian kegiatan berjalan dengan tertib, lancar, dan penuh rasa hormat.
(Mutia Rafeyfa Ulya – XI MPLB 3)