Monday, June 30

Kegiatan Imtaq Pasca Ujian Akhir Semester
Bersama Ustadz Rahmad Syahroni Al-Hasani, S.Pd.I di SMKN 1 Pekanbaru

Pekanbaru, 13 Juni 2025 — Mengakhiri rangkaian Ujian Akhir Semester Tahun Ajaran 2024/2025, SMKN 1 Pekanbaru menyelenggarakan kegiatan pembinaan iman dan takwa (Imtaq) yang dilaksanakan pada hari Jumat, sebuah hari yang sarat keberkahan bagi umat Islam. Kegiatan ini menjadi momentum spiritual sekaligus refleksi bagi seluruh siswa, dengan menghadirkan Ustadz Rahmad Syahroni Al-Hasani, S.Pd.I.

Acara dimulai tepat pukul 07.00 WIB dengan pembukaan oleh pembawa acara Sintia Agustin dilanjutkan dengan pembacaan ayat suci Al-Qur’an yang penuh penghayatan oleh Ananda Reno. Suasana hening dan khidmat menyelimuti seluruh ruangan, membuka hati para siswa untuk menerima pesan-pesan kebaikan yang disampaikan.

Dalam ceramahnya, Ustadz Syahroni menekankan pentingnya masa remaja sebagai fase krusial dalam membentuk jati diri dan menentukan arah kehidupan. “Masa SMA/SMK adalah titik awal menuju kedewasaan. Di sinilah kalian mulai belajar berpikir kritis dan mengambil keputusan penting,” ujarnya dengan penuh semangat.

Beliau juga menyinggung isu aktual berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) per Februari 2025, yang mencatat jumlah pengangguran di Indonesia mencapai 7,28 juta jiwa—mengalami kenaikan sebanyak 83.000 orang dibandingkan tahun sebelumnya. “Angka ini bahkan lebih besar dari jumlah penduduk Singapura. Ini menjadi peringatan bahwa dunia kerja semakin menantang, dan kita harus benar-benar mempersiapkan diri,” tegas beliau.

Meskipun begitu, ia mengajak para siswa untuk tidak berputus asa. Menurutnya, Allah SWT mencintai hamba-Nya yang bekerja keras dan tidak berpangku tangan. Kesuksesan, kata beliau, bukanlah sesuatu yang datang tiba-tiba, melainkan hasil dari proses panjang yang ditempuh dengan usaha, doa, dan keikhlasan.

Dalam tausiyahnya, Ustadz Syahroni menyampaikan tiga kunci utama menuju kesuksesan hidup:

  1. Menjauhi Pergaulan Bebas.
    Beliau mengajak para siswa untuk menjaga diri dari pergaulan bebas yang dapat merusak fokus belajar dan masa depan. Termasuk di dalamnya adalah pacaran di usia sekolah. “Jangan abaikan nilai-nilai kesucian diri. Saling menjaga adalah bentuk cinta sejati,” pesan beliau.
  2. Tidak Malu Menjadi Orang Baik dan Sholeh.
    “Negeri ini tidak kekurangan orang kaya, tetapi kekurangan orang yang jujur dan berakhlak,” ujar beliau. Ustadz Syahroni menekankan pentingnya menjadi pribadi yang jujur, santun, dan berintegritas di tengah zaman yang serba instan dan permisif.
  3. Bersabar dalam Proses Belajar.
    Menurut beliau, proses belajar seringkali terasa pahit dan membosankan. Namun justru dari kesabaran dalam proses itulah karakter tangguh terbentuk. “Orang yang lari dari kepahitan belajar, kelak akan lari dari kerasnya hidup,” ujarnya penuh makna.

Kegiatan ditutup dengan doa bersama yang dipimpin langsung oleh Ustadz Syahroni. Suasana hening, penuh kekhusyukan, mewarnai akhir dari rangkaian acara yang sarat nilai spiritual dan pembentukan karakter.

Melalui kegiatan ini, diharapkan siswa SMKN 1 Pekanbaru tidak hanya memperoleh pencerahan rohani, tetapi juga termotivasi untuk terus berbenah diri, memperkuat semangat belajar, dan membangun masa depan yang lebih cerah dengan akhlak yang mulia.

Dilaporkan oleh:
Mutia Rafeyfa Ulya – X MPLB 3 (Editor: Yurattia)