
Pekanbaru, 9 Mei 2025 – Suasana pagi di SMKN 1 Pekanbaru tampak berbeda dari biasanya. Sejak pukul 06.10 WIB, siswa-siswi mulai berdatangan ke sekolah dengan penuh antusias. Tidak hanya para pelajar, sejumlah orang tua pun turut hadir, memadati area sekolah untuk mengikuti Tabligh Akbar bersama Ustadz Abdul Somad (UAS).
Sejak dini hari, para panitia yang terdiri dari Guru, Tendik, OSIS, MPK, ekstrakurikuler Pramuka, dan Rohis telah bergerak cepat menyiapkan segala kebutuhan acara. Mulai dari mengatur tempat duduk, mengecek perlengkapan suara, hingga menyambut kedatangan para tamu dengan ramah dan tertib.
Pengamanan acara turut diperkuat dengan kehadiran pasukan barikade SMKN 1 Pekanbaru, yang terdiri dari OSIS Smekansa, Pasusmekansa, dan Pramuka. Mereka sigap mengatur arus kedatangan tamu dan menjaga ketertiban sepanjang kegiatan berlangsung. Suasana penyambutan menjadi semakin meriah dengan iringan Kompang Bedelau Smekansa yang memainkan musik tradisional penuh semangat. Sementara itu, Duta Baca SMKN 1 Pekanbaru turut menyambut tamu dan memberikan informasi seputar acara dengan penuh sopan dan antusias.

Sekitar pukul 07.45 WIB, tim dari Ustadz Abdul Somad mulai datang ke lokasi acara. Tim tersebut berasal dari Yayasan Tabungan Wakaf Umat (YTWU) yang merupakan bagian dari pendukung kegiatan dakwah beliau. Suasana semakin semarak ketika tepat pukul 08.02 WIB, Ustadz Abdul Somad dan PJ. Sekda Provinsi Riau yaitu bapak Insinyur H. Muhammad Taufik Oesman Hamid, MT. tiba di SMKN 1 Pekanbaru, disambut hangat oleh segenap panitia dan warga sekolah.
Penyambutan berlangsung dengan sangat meriah. Iringan musik Kompang Bedelau Smekansa yang khas mengiringi langkah UAS menuju area penyambutan utama, menciptakan suasana sakral dan penuh semangat.


Setelah prosesi penyambutan, Ustadz Abdul Somad beserta timnya diarahkan menuju Perpustakaan Suluh Ilmu SMKN 1 Pekanbaru. Di sana, beliau menikmati sarapan pagi bersama Kepala SMKN 1 Pekanbaru, Dra. Hj. Geni Wilyarti, M.M., jajaran guru, serta panitia penyelenggara. Suasana sarapan berlangsung hangat, penuh kekeluargaan, dan diselingi dengan obrolan ringan yang mempererat silaturahmi antara UAS dan pihak sekolah.
Setelah sarapan bersama, Ustadz Abdul Somad beserta jajaran menaiki panggung utama untuk memulai kegiatan Tabligh Akbar di SMKN 1 Pekanbaru. Acara dimulai dengan penuh khidmat dan antusias, dipandu oleh dua pembawa acara, yaitu Bapak Syalma Hendri, S.Pd.I dan Ibu Fidra Yeni, S.Tr.Par., yang memandu jalannya kegiatan dengan penuh semangat dan profesional.

Sebagai pembuka, acara diawali dengan pembacaan ayat suci Al-Qur’an yang dibawakan dengan merdu oleh Indah Mutiara, siswi dari kelas Bisnis dan Pemasaran. Lantunan ayat-ayat suci menambah kesakralan suasana dan menjadi awal yang penuh berkah dalam kegiatan Tabligh Akbar ini.

Selanjutnya, kata sambutan disampaikan oleh Kepala SMKN 1 Pekanbaru, Dra. Hj. Geni Wilyarti, M.M. Dalam sambutannya, beliau memperkenalkan profil sekolah mulai dari jurusan yang tersedia, jumlah siswa-siswi, sejarah singkat perubahan nama dari SMEA Pekanbaru menjadi SMKN 1 Pekanbaru, hingga berbagai potensi dan pencapaian siswa-siswi baik dalam dunia akademik maupun non-akademik.
Beliau juga menyampaikan bahwa kegiatan Tabligh Akbar kali ini mengusung tema “Mengatasi Tantangan Remaja dalam Bingkai Islam.” Tema ini dipilih sebagai bentuk kepedulian sekolah terhadap kondisi remaja masa kini yang semakin dihadapkan pada berbagai tantangan moral dan sosial.
Dalam kutipannya, Ibu Geni menyampaikan, “Seiring berkembangnya teknologi, remaja-remaja Islam di era globalisasi mulai terpaku dengan media sosial yang tidak terfilter dengan baik, sehingga memberikan dampak negatif di kehidupan sehari-hari.”

Setelah sambutan dari Kepala SMKN 1 Pekanbaru, acara dilanjutkan dengan sambutan dari Gubernur Riau yang diwakili oleh Pj. Sekretaris Daerah Provinsi Riau, Bapak Ir. H. Muhammad Taufik Oesman Hamid, M.T. Dalam pidatonya, beliau menyampaikan apresiasi atas terselenggaranya kegiatan Tabligh Akbar yang melibatkan pelajar dan masyarakat sebagai bentuk pembinaan karakter remaja dalam perspektif Islam.
Bapak Taufik juga menyinggung kebijakan Pemerintah Provinsi Riau terkait penyelenggaraan acara perpisahan sekolah. Ia menegaskan bahwa sekolah-sekolah di Pekanbaru dianjurkan untuk tidak menggelar acara perpisahan secara mewah. “Perpisahan sekolah hendaknya dilaksanakan dengan sederhana namun tetap bermakna,” ujarnya.

Selain itu, beliau juga menekankan pentingnya peran sekolah kejuruan dalam menyiapkan generasi muda yang siap bersaing di dunia kerja. “Adanya sekolah kejuruan mendukung generasi muda untuk siap terjun ke dunia kerja dan membawa perubahan positif bagi masa depan daerah dan bangsa,” tutur beliau di hadapan ratusan peserta yang hadir.
Memasuki acara inti yang paling dinanti oleh seluruh hadirin, tibalah waktunya untuk mendengarkan tausiyah dari Bapak Prof. H. Abdul Somad, Lc., D.E.S.A., Ph.D. Dengan mengangkat tema “Mengatasi Tantangan Remaja dalam Bingkai Islam,” Ustadz Abdul Somad menyampaikan materi yang menyentuh kehidupan sehari-hari para pelajar, khususnya dalam menghadapi era digital dan arus globalisasi.

Dalam tausiyahnya, beliau mengulas dampak dari penggunaan handphone dan media sosial yang kini sudah melekat erat dalam kehidupan generasi muda. Menurut UAS, teknologi tidak sepenuhnya membawa keburukan, melainkan tergantung pada siapa dan bagaimana teknologi itu digunakan. “Media sosial bisa membawa dampak negatif seperti pergaulan bebas, bahkan zina yang terjadi secara virtual,” ujarnya tegas.
Namun di sisi lain, beliau juga mencontohkan bagaimana teknologi bisa menjadi sarana kemajuan. “Ada seorang anak SMK yang belajar bahasa Inggris hanya dari YouTube. Ia akhirnya lancar berbahasa Inggris dan diterima di universitas ternama dunia melalui beasiswa,” cerita UAS. “Jadi handphone bukanlah jahat, tapi penggunanyalah yang jahat jika tidak menggunakannya dengan baik,” tambahnya.
Lebih lanjut, UAS menekankan pentingnya religiusitas dalam diri generasi muda agar mampu menyaring informasi dan memanfaatkan teknologi dengan bijak. Ia juga mengaitkan nilai-nilai keislaman dengan semangat perjuangan bangsa. “Umat yang religius telah banyak berkontribusi dalam perjuangan kemerdekaan Indonesia. Bahkan tanggal kemerdekaan kita, 17 Agustus, merepresentasikan jumlah raka’at shalat wajib yang kita lakukan setiap hari,” ungkapnya.

Dalam tausiyahnya, UAS juga memberikan nasihat penting kepada siswa-siswi SMKN 1 Pekanbaru tentang bagaimana menjadi generasi muda yang cerdas dan berkarakter. Salah satu kunci utama yang beliau tekankan adalah semangat kerja sama. “Jika semua beban dipikul sendiri, tentu akan terasa berat. Tapi jika kita saling membantu dan bekerja sama, maka semua akan terasa lebih ringan,” ujarnya.
Tak hanya itu, UAS juga menekankan pentingnya membangun kepribadian yang jujur dan berintegritas. Menurut beliau, nilai-nilai tersebut akan menjadi bekal penting dalam menghadapi tantangan hidup, baik di dunia pendidikan, pekerjaan, maupun dalam kehidupan sosial.
Lebih lanjut, UAS mengingatkan pentingnya menghormati dan berbakti kepada kedua orang tua. Dalam penyampaiannya yang penuh empati, ia berkata, “Ibu kalian mengandung selama sembilan bulan sepuluh hari hingga melahirkan dalam keadaan meregang nyawa. Ayah kalian bekerja mencari nafkah, siang dan malam, tanpa kenal waktu.” Pernyataan tersebut mengundang keheningan penuh haru dari para peserta yang hadir.

UAS juga memberikan peringatan tegas kepada generasi muda, khususnya remaja perempuan, untuk menjauhi pergaulan bebas. Ia menyampaikan bahwa dalam realitas sosial, perempuan sering kali menjadi pihak yang paling terdampak secara moral dan sosial akibat zina. “Siapa yang mual karena mengandung? Perempuan. Siapa yang putus sekolah karena malu? Perempuan. Siapa yang harus menanggung rasa malu karena tidak perawan saat menikah? Perempuan,” ujar beliau dengan nada serius.
Oleh karena itu, UAS menekankan pentingnya menjaga diri, menjaga batasan pergaulan, dan tidak berinteraksi bebas dengan lawan jenis yang bukan mahram. Nasihat-nasihat tersebut disampaikan tidak hanya sebagai bentuk peringatan, tetapi juga sebagai wujud kepedulian beliau terhadap masa depan generasi muda Islam.
Sesi tanya jawab bersama Ustadz Abdul Somad menjadi bagian penutup yang sangat berkesan dalam rangkaian acara Tabligh Akbar ini. Para siswa tampak antusias menyampaikan pertanyaan-pertanyaan yang mencerminkan kegelisahan remaja di era modern, khususnya dalam hal keimanan dan akhlak.
Salah satu pertanyaan yang diajukan adalah, “Bagaimana cara remaja Muslim meningkatkan iman yang kuat?” UAS menjawab dengan lugas dan menyentuh hati. “Hiduplah dengan hemat dan sederhana. Jangan sombong terhadap apa yang kita miliki karena semuanya hanyalah titipan dari Allah SWT,” ujarnya. Beliau juga menambahkan bahwa untuk menjadi pribadi beriman, generasi muda harus berpegang pada tiga prinsip utama: religius, nasionalis, dan profesional.
Pertanyaan lain yang diajukan adalah mengenai seseorang yang telah melakukan maksiat, kemudian bertaubat, namun terjatuh dalam perbuatan yang sama. Menanggapi hal ini, UAS berkata tegas, “Orang yang berbuat maksiat, lalu bertaubat, tapi kemudian mengulang kembali perbuatan tersebut, maka itu sama saja seperti mempermainkan Allah SWT.” Pernyataan ini menjadi pengingat keras agar taubat dilakukan dengan sungguh-sungguh dan disertai tekad kuat untuk tidak mengulangi kesalahan yang sama.
Sesi tanya jawab ditutup dengan tepuk tangan dari para peserta yang merasa tercerahkan oleh jawaban-jawaban yang diberikan. Rangkaian kegiatan Tabligh Akbar SMKN 1 Pekanbaru bersama Prof. H. Abdul Somad pun berakhir dengan penuh hikmah, meninggalkan pesan mendalam untuk seluruh peserta tentang pentingnya menjaga iman, akhlak, dan tanggung jawab sebagai generasi muda Islam.

(Mutia Rafeyfa Ulya X MPLB 3
Editor: Yurattia Y)