Monday, June 30

Yang Tak Terucap, Tapi Kita Tahu?

Entah sudah berapa tahun berlalu,
Berapa musim saling kita tatap dan temu.
Entah berapa hari tersimpan rapi,
Dalam senyap langkah yang tak ingin pergi.

Senyumanmu—tak terhitung banyaknya,
Tawa kita—menggema tanpa jeda.
Segalanya mengalir seperti biasa,
Tanpa pernah kusangka maknanya sebesar semesta.

Kupikir semua ini hanya sementara,
Sekadar lalu, sekilas rasa.
Namun bayangmu hadir dalam tidurku,
Menyusup lembut, menenangkan kalbu.

Bukankah kau pun merasakannya?
Hangat yang hanya kita pahami maknanya.
Tidakkah hatimu juga bergetar diam-diam?
Ataukah aku sendiri yang hanyut dalam perasaan kelam?

(Mutia Rafeyfa Ulya X MPLB 3)