Pekanbaru, 10/04/2025
Pagi ini, seluruh warga SMK Negeri 1 Pekanbaru berkumpul di halaman sekolah untuk mengikuti kegiatan halal bihalal. Acara ini diisi dengan ceramah agama oleh Ustaz M. Nur Fadli, M.Pd, yang mengusung tema “Sebarkan Maaf, Kuatkan Tali Silaturahmi, dan Sucikan Hati untuk Meraih Kemenangan Idulfitri.”
Kegiatan dibuka dengan pembacaan tilawah Al-Qur’an oleh salah satu siswi Rohis. Setelah itu, Kepala SMK Negeri 1 Pekanbaru ibu Dra. Hj. Geni Wilyarti, M.M. memberikan sambutan. Dalam sambutannya, beliau menyampaikan rasa terima kasih atas kehadiran Ustaz M. Nur Fadli serta mengajak seluruh siswa-siswi dan bapak/ibu guru untuk saling memaafkan di bulan yang penuh kemenangan ini.
Memasuki acara inti, Ustaz M. Nur Fadli membuka ceramahnya dengan sebuah pantun dan pesan: “Gunakan nikmat dari Allah sebaik-baiknya.” Ia menjelaskan bahwa meskipun istilah halal bihalal terdengar seperti berasal dari bahasa Arab, sebenarnya orang Arab sendiri kurang mengenal istilah tersebut.
“Di Arab tak ada halal bihalal, minal aidzin wal faidzin mohon maaf lahir dan batin,” ujar beliau.
Beliau melanjutkan penjelasannya bahwa ucapan minal aidzin wal faidzin berasal dari para sahabat Rasulullah seusai Perang Badar. Para sahabat menyampaikan bahwa mereka baru saja selesai dari perang besar. Namun Rasulullah menjawab bahwa perang melawan hawa nafsu adalah perang yang lebih besar. Maka dari itu, saat Idulfitri, umat Islam dianjurkan saling memaafkan.
Ustaz M. Nur Fadli juga mengingatkan pentingnya meminta maaf kepada kedua orang tua. Beliau menyampaikan hadits bahwa doa seorang anak yang belum meminta maaf kepada orang tuanya tidak akan diterima, sebagaimana disebutkan oleh Malaikat Jibril dan diaminkan oleh Rasulullah.
Selain itu, beliau juga memberikan motivasi kepada para siswa. Jika ingin mendapatkan pelajaran dengan mudah, maka mulailah dengan menyukai guru dan pelajarannya.
Di akhir ceramahnya, Ustaz M. Nur Fadli berpesan untuk selalu berkata baik, berakhlak mulia, menghormati kedua orang tua di rumah, menghormati guru di sekolah, dan saling memaafkan dengan teman sebaya.
( Jihan & Febrina – XI BDP 1)
